PERSIJA JIWA RAGA KAMI

Minggu, 06 Juni 2010

Drawing 8 Besar PI Tanggal 1 Juli 2010

Jak Online- Babak 8 Besar Tournament Piala Indonesia 2010 akan segera berlangsung pada bulan Juli nanti dan Seperti diketahui bersama bahwa team Persija Jakarta dan Sriwijaya FC Palembang telah bergabung dengan enam tim lainnya yang sudah lebih dulu lolos ke Delapan besar Tournament Piala Indoesia 2010.

Adapun tim - tim yang sudah lolos ke babak Delapan Besar PI 2010 adalah sbb :
1.) Persipura Jayapura
2.) Persik Kediri
3.) Persebaya Surabaya
4.) Persib Bandung
5.) Arema Indonesia
6.) Pelita Kerawang
7.) Persija Jakarta
8.) Sriwijaya FC Palembang

Menurut Informasi yang diterima Jak Online (JO) dari Manajemen Persija (Bung Ferry) untuk undian babak 8 besar akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2010 dan akan dilangsungkan mulai tgl 15 Juli 2010 dengan sisitem gugur Home and Away.

Setelah mendapatkan hasil drawing untuk menentukan lawan, maka Persija akan bersiap menggelar partai kandang dan tandang di babak 8 besar nanti dan tentunya dukungan total Jakmania sangat diharapkan untuk terus memberikan dukungan dan semangat bagi team Persija Jakarta baik di partai kandang maupun tandang untuk memastikan team Persija melaju ke semifinal PI 2010.(JO)

Sumber: Jak Online

Sabtu, 05 Juni 2010

KULTUR SEPAKBOLA JAKARTA MEMPERHATINKAN ?

Judul di atas memang membuat kita semua harus sadar sejenak, tanggungjawab moral yang harus kita emban untuk dipertanggungjawabkan kepada publik Jakarta (di luar penikmat sepakbola Jakarta).

Idiom ini seperti terbaca sangat menggelikan tapi juga menjadi statement yang secara tidak langsung memvonis kita yang kurang berhasil dalam mengelola ribuan massa pendukung Persija.

Adanya chaos dimana-mana menurut versi polisi dan media selepas pertandingan Persija baik antara pendukung atau warga,ini adalah bentuk ketidakdewasaan para pendukung Persija.Yang mana memang lebih di dominisasi oleh anak-anak muda yang berangsur dewasa.

Proses pencarian jati diri dan kebanggaan wilayah tinggal juga menurut gue adalah faktor terbesar,meminimalisir gesekan memang tidak mudah kadang mereka datang nonton masih saja membawa ego sekolah,gang atau wilayah. Di sini The Jakmania secara struktural bisa mengawasi lingkup wilayah per wilayah melalui korwil yang terdekat.

Tentu ini bukan hanya tanggung jawab Jakmania secara struktural tapi menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai penikmat dan penggemar berat Persija. Perangkat hukum juga punya andil besar untuk memfasilitasi dan mengarahkan kemana ego anak-anak muda Jakarta disalurkan dengan positif. Biar bagaimanapun anak-anak ini adalah bagian hidup dari kemewahan Ibukota.

Tidak memberi solusi tapi memberi judge gue fikir ngga fair juga.Sosialisasi budaya tertib dan aturan hukum juga harus bisa menyentuh akar rumput. Paling tidak ada warning yang jelas mana yang, boleh mana yang tidak.

Jakarta dihuni ribuan suku yang notabene punya tingkat ego yang berbeda,jika saja seorang Jakmania yang berdasarkan dari ras dan suku yang terkenal keras maka akan berimplikasi keras tapi mungkin tidak semua.Karena kita semua sepakat membawa satu nama Jakarta.

Tolak ukur yang mengevaluasi aktifitas Jakmania selama mendukung Persija boleh dikatakan tidak sama. Versi Polisi misalnya mereka memberikan penilaian yang cukup miris dengan penilaian TARAF MEMPERIHATINKAN,kita juga ngga tahu apa yang menjadi entry point polisi dalam menilai mobilisasi massa pendukung Persija.Sangat disayangkan saja jika penilaian itu berdasarkan muatan media yang cenderung mencari kesalahan tanpa mau beresiko untung mengambil sesuatu yang positif dari komunitas penggemar Persija.

Tapi gue yakin kredit poin yang diberikan Polisi bukan berdasarkan masukan dan propaganda media tapi diambil dari institusi yang benar-benar profesional dalam hal penilaian.Sekarang saatnya kita semua berfikir dan bertindak sesuai norma kehidupan yang layaknya ada di masyarakat.

Jangan kita bertingkah serampangan hanya karena kita banyak dan dominan tapi coba belajar memahami hak dan tanggung jawab orang lain diluar komunitas kita, pengguna jalan, masyarakat luas dan orang yang benar-benar ingin menikmati Jakarta lebih nyaman, aman dan tertib.

Macet adalah urusan lumrah di Jakarta, tapi bagaimana caranya kita tidak lebih parah membuat kemacetan. Sepakbola adalah bahasa yang mudah untuk disampaikan tapi punya keterkaitan yang luas, karena bukan lagi urusan 11 lawan 11 tapi ribuan plus ribuan, ini yang harus kita bisa manage agar sepakbola bukan jadi hiburan semata tapi jadi magnet semua lapisan masyarakat.

Intinya tertib dulu saat kita hendak nonton pertandingan, agar masyarakat luas tidak takut untuk datang ke stadion, euforia yang kita sajikan di jalan kala berangkat untuk mendukung juga ditata dengan cara yang lebih apik agar tidak mengganggu yang lain.

Tanpa harus naik ke atas bus, tanpa harus bernyanyi yang tak beraturan dan tanpa harus mencegat mobil di jalan, ini saja yang pertama kita lakukan. Cukup pasang spanduk di mobil kala berangkat juga sudah merupakan bentuk sosialisasi kita dalam memberi info orang banyak akan adanya pertandingan.

Gue cuma mau kita mendukung Persija dengan tertib, teratur dan tidak merugikan orang. Tunjukkan pada masyarakat Jakarta kalau Jakmania itu santun dan bisa tertib, karena untuk menarik minat orang lain untuk menonton harus memakai cara yang lebih santun dan tertib.

Semoga ini jadi bahan renungan kita semua, sekarang ijin pertandingan sangat langka di Jakarta. Mohon jangan menambah sembrawut lagi Jakarta.
Persija tidak bisa juara karena terganjal faktor Non Teknis itu yang harus kita sadari semua, berbuat sopan dan santun demi kelancaran Persija meraih yang terbaik buat Jakarta. Kita bungkam berita miring dengan sejuta aksi dan prestasi bukan tingkah laku yang kampungan dan tidak beretika. DM

Jakarta kota gue
Oren warna gue
Persija kebanggaan gue
Sampae mati tetap gue

Persija Menembus Babak 8 Besar

Team Persija Jakarta berhasil menembus babak 8 besar Piala Indonesia 2010 setelah berhasil mengalahkan team Persisam Samarinda dengan skor 1-0 lewat gol Aliyudin di menit ke-14 hasil umpan cemerlang dari gelandang M.Ilham yang langsung diteruskan melalui tendangan first time Aliyudin ke gawang Persisam Samarinda yang dikawal oleh penjaga gawang Mukti Ali Raja.

Persija sebenarnya mempunyai peluang memperbesar skor setelah mendapatkan pinalti akibat pelanggaran kiper Persisam yang mengganjal M.Ilham, namun BP gagal memanfaatkan peluang emas ini setelah berhasil diblok oleh kiper Persisam dikesempatan kedua, setelah tendangan pertama berhasil menghasilkan gol namun dianulir oleh wasit. Pertandingan yang dihadiri oleh seribuan lebih Jakmania yang datang ke kota Solo termasuk dari Crew Jak Online (Crew JO) yang bergabung dengan rekan-rekan Jak Jogja dan Jak Solo juga dihadiri oleh rekan-rekan dari Slemania Jogja dan Pasoepati Solo yang bergabung di tribun Jakmania untuk menunjukkan dukungannya ke team Persija.

jak online

Pertandingan Kandang Seperti Pertandingan Tandang

Dalam ulasan kali ini Crew JO sengaja tidak membahas masalah jalannya pertandingan secara mendetail, karena semua sudah bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana jalannya pertandingan tersebut yang dari informasi yang didapatkan JO jumlah penonton pada pertandingan Persija Vs Arema (30/05/10) memecahkan rekor jumlah penonton terbanyak di ISL musim ini, sebanyak kurang lebih 84 rbu orang memadati GBK, belum lagi yang menonton siaran langsung.

Dari sisi jalannya seluruh rangkaian mulai dari penyediaan tiket, keadaan kedua pihak supporter yang menjadi bahasan yang enak buat di bahas. Sejauh mata Crew JO memandang dari area meliput di lapangan warna biru yang mendominasi, sempat berdiskusi sedikit dengan Crew JO yang lainnya (kebetulan kami berdua yang meliput pada pertandingan ini), ini Jakarta apa Malang? Atau jangan – jangan Kanjuruhan pindah ke sini?, begitulah kira – kira cuplikan keheranan kami melihat keadaan GBK sore itu (30/05/10).

Tidak heran kenapa situasi ini bisa tercipta, karena berhembus kabar dari pihak Aremania sudah melakukan Down Payment (Panjer) atas tiket yang akan di distribusikan kepada Aremania yang datang ke GBK. Okelah kalo memang mau mencari keuntungan tidak masalah, karena memang sepakbola sangat dinamis untuk bisa dijadikan sebuah industri bisnis, tapi ya harusnya lebih diperhatikan juga Panpelnya kan Panpel Persija, maen di Jakarta, yang maen Persija kenapa jadi yang diberi keistimewaan supporter team tamu?

Jangan hanya cari untung semata, perhatikan ratusan bahkan ribuan supporter tuan rumah yang notabene harusnya menjadi raja di rumahnya sendiri harus susah payah buat cari tiket, jam 12 siang tiket dinyatakan sudah habis, tidak semua tiket dijual di loket. Mirisnya terjadi penjualan tiket yang dilakukan oleh supporter tamu.

Ada lagi yang terlihat supporter tamu seperti dengan santainya menempati tribun wartawan dan VIP, tidak ada reaksi sama sekali dari panpel, padahal hal sebaliknya akan dilakukan oleh panpel apabila ada ketauan supporter tuan rumah yang loncat ke tribun tersebut pada pertandingan lain. Selain itu pada babak kedua terlihatnya penonton supporter tamu yang membludak sampai ke pinggir lapangan sisi selatan hingga menerobos masuk ke area dekat obor.

Walaupun pihak keamanan berusaha dengan sangat untuk mentertibkan mereka semua sia – sia karena jumlah mereka yang seperti tidak ada pembatasan kuota oleh panpel sehingga banyak sekali mereka datang dari kota asalnya. Sampai pada akhir wasit meniupkan peluit tanda berakhirnya pertandingan dengan skor 1-5 untuk kemenangan Arema supporter tamu berhamburan masuk ke lapangan.

Karena ketidaksigapan Panpel juga akhirnya dengan sangat terpaksa banyak suporter Persija yang jebolan di trbun atas, padahal kami yakin suporter Persija masih mampu untuk membeli tiket pertandingan, namun yang terjadi dilapangan tiket sangat langka didapatkan oleh suporter tuan rumah. Ada lagi yang sudah mempunyai tiket untuk kelas 1 karena di tribun tersebut sudah penuh oleh suporter tamu harus menonton di tribun atas, ironi.

Ada sedikit kemirisan yang kami rasakan dimana disaat team tamu mencetak gol, justru supporter tuan rumah seperti tidak kecewa ataupun sedih melihatnya malah asik ikut merayakan berjoget joget bersama, diluar keadaan dimana kedua supporter memang tidak ada masalah apapun, tapi ini menyangkut harga diri, kalian supporter siapa sebenarnya datang ke GBK sore itu. Padahal kami berdua tertunduk lesu saat kejadian itu.

Kenapa ini bisa terjadi? kenapa tidak ada kuota seperti yang dialami suporter Persija ketika hendak bertamu ke kandang lawan? Pertanyaan ini mungkin sama dengan apa yang dirasakan teman - teman suporter Persija yang lain melihat pertandingan tadi. Hendaknya ini menjadi catatan khusus buat panpel pertandingan Persija kedepannya.

Diluar dari kejadian itu semua kami mencatat secara keseluruhan supporter tuan rumah berhasil menjaga kedewasaannya untuk menahan diri dari tindakan yang bisa merugikan buat dirinya dan Persija tentunya, dan ada pengharapan yang sangat dari kami dan supporter Persija lainnya agar kejadian ketidaksigapan panpel dalam pertandingan ini tidak terulang dipertandingan selanjutnya

Untuk Persija kami tetap bangga padamu, dan akan selalu teriak dengan lantang PERSIJA…PERSIJA..PERSIJA..PERSIJA !!! SELAMANYA (ZNI – TITOV 2O - JO )

sumber: Jak Online

0

Drawing 8 Besar PI Tanggal 1 Juli 2010

0

KULTUR SEPAKBOLA JAKARTA MEMPERHATINKAN ?

0

Persija Menembus Babak 8 Besar

0

Pertandingan Kandang Seperti Pertandingan Tandang